Selasa, 04 Maret 2014

Cerita Cerita Lucu

http://pendoasion.files.wordpress.com/2012/08/tertawa.jpg

DIREKTUR BUREM

 Suatu hari seorang direktur perusahaan pergi melihat pameran lukisan-lukisan. Karena penglihatannya tidak terlalu jelas, maka ia mengajak sekertaris untuk menuntunnya melihat pameran lukisan tersebut.

Di lukisan kedua:
Direktur : "Wow, lukisan ini sangat bagus. Gambar ikannya benar-benar hidup, seperti baru ditangkap dari lautan. "
Sekertaris : "Sttt..., Pak! Itu bukan gambar ikan, tapi gambar buaya. :"

Di lukisan kedua:
Direktur : "Lukisan gajah ini mirip aslinya, benar-benar gagah. "
Sekertaris : "Shttt... jangan keras-keras Pak. Itu lukisan banteng. :"

Direktur itu kemudian tidak berkomentar apapun hingga beberapa menit kemudian

Direktur : "Wah, sing iki apik tenan. Lukisan monyetnya begitu nyata anatominya. Mirip sekali dengan aslinya, tidak ada bedanya "

Sekertaris : "Sssst... Jangan keras-keras Pak. Itu cermin! "

JUMLAH KAKI SAPI

Suatu hari di sekolah ada pelajaran berhitung, ibu guru bertanya kepada muridnya.
Ibu Guru : Kaki bebek ada berapa, Udin?
Udin : Dua bu
Ibu Guru : Bagus, sekarang jojon, kaki sapi ada berapa?
Juhro : Delapan Ibu Guru
Ibu Guru : Bagaimana bisa begitu?
Juhro : Coba hitung, 2 kaki depan, 2 kaki belakang, 2
kaki kiri dan 2 kaki kanan. Kan 2+2+2+2=8
Ibu Guru : Juhro, sungguh pintar kau seperti pejabat saja

TIGA TUKANG PANCING

Pada suatu hari, 3 orang yg punya hobi mancing ikan lagi ngobrol sambil masing-masing menyombongkan kedahsyatan umpan pancing mereka…
Juned : “Dipikir-pikir umpan gua hebat bener..baru aja tu umpan nyemplung di kolam, ikan dah pada nyamber sambil rebutan..” (dengan
bangganya)
Ohim : “Eits..tar dulu, umpan pancing gua dong lebih hebat.., baru aja tu umpan gue pilin2 di tangan, ikan pada nongol ke atas kolam sambil ngomong “cepetan dooong
milin2 nyaa..dah ga kuat nih pengen makan tu umpan.!”, tu ikan dah ga sabaran sama umpan gua.!” (dengan bangga sambil membusungkan dada)
Udin : “Tunggu duluuu..umpan gua dong yang paling hebat..”
Juned n Ohim : “Emang apa kehebatan umpan loe.?” (nada kaga mau kalah)
Udin : “Gua mo mancing kan hari Minggu..tu ikan hari Sabtu pada ke rumah gua, nanyain..”Pak besok jadi mancing kaan.?? Ditunggu ya pak..”, gitu katenye..” (dengan nada lempeng n tampang ga punya dosa)

KENTUT IMPOR
 
Suatu hari ada dua sejoli yang lagi bermalam mingguan diterlas rumah sebut saja namanya udin dan icih.

Udin : Cinta, kamu kentut ya?

Icih :  upss...iya sayang, soalnya udah gak bisa di tahan lagi, kenapa gitu?

Udin : baunya kaya parfum import cinta

Icih : wangi banget  ya? :)

Udin : bukan wangi cinta tapi tahan lama

Icih : ^_^ 

Cerita : Satu Gereja Masuk Islam


https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t1/254431_227590433918846_2075559_n.jpg?lvh=1


Ini Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 2006 silam.
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku
kuliahnya di Amerika . Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa

pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.Selain belajar,
ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika , ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin
akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk
Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan
di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di
kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam
gereja. Semula ia berkeberatan,namun karena ia terus mendesak
akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke
dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening,
sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan
penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak
terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah
kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak
bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya. "Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu
ia bertanya kepada sang pendeta,
"Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."Kemudian
ia beranjak hendak keluar,namun sang pendeta ingin memanfaatkan
keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan
markasnya.
Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata,
"Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus
menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya,
# 1.. Sebutkan satu yang tiada duanya,

# 2.. dua yang tiada tiganya,

# 3.. tiga yang tiada empatnya,

# 4.. empat yang tiada limanya,

# 5.. lima yang tiada enamnya,

# 6.. enam yang tiada tujuhnya,

# 7.. tujuh yang tiada delapannya,

# 8.. delapan yang tiada sembilannya,

# 9.. sembilan yang tiada sepuluhnya,

# 10.. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

# 11.. sebelas yang tiada dua belasnya,

# 12.. dua belas yang tiada tiga belasnya,

# 13.. tiga belas yang tiada empat belasnya.

# 14.. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

# 15.. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

# 16.. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

# 17.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-
kainya?

# 18.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu!

# 19.. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan
apidan siapakah yang terpelihara dari api?

# 20.. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan
batu dan siapakah yang terpelihara daribatu?

# 21.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

# 22.. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan
dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan
senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah
ia berkata,
# 1.. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

#2.. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT
berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
(kebesaran kami)." (Al-Isra':12).

# 3.. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi
Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil
dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

# 4.. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-
Qur'an.

# 5.. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

# 6.. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT
menciptakan makhluk.

# 7..Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah
SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).

# 8.. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-
Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-
penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

# 9.. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan
kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim
paceklik, katak, darah, kutu dan belalang

# 10.. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SW
berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh
kali lipat." (Al-An'am: 160).

# 11.. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara
Yusuf.

# 12.. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa
yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon
air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan
tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al-
Baqarah: 60).

# 13.. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf
ditambah dengan ayah dan ibunya.

# 14.. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah
waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya
mulai menying-sing. " (At-Takwir:1)

# 15.. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus
AS.

# 16.. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-
saudara Yusuf,yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,"Wahai ayah
kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan
Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala." Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepadamereka," tak ada cercaaan
ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan
memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

# 17.. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah
suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara
adalah suara keledai." (Luqman: 19).

# 18.. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi
Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

# 19.. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab
dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi
Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan
Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

# 20.. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang
diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari
batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

# 21.. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah
tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu
daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 2)

# 22.. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai
30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun
adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga
dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda
muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu
pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah.
Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab
sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu
menjawabnya! "
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku
takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan
anda."
Sang pendeta pun berkata, "
Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa'asyhaduanna Muhammadar
Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu
memelukagama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan
kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Semoga Kisah ini dapat menambah kuat Iman kita sebagai seorang Muslim, dan jika Kisah ini di baca oleh orang non muslim,
semoga dia sadar dan memeluk Agama yang paling Benar, Agama ALLAH SWT.
Silahkan Di share

Senin, 03 Maret 2014

Cerita POLITIK (Pinuh Olah Intrik jeung Taktik), Bahasa Sunda

Drama Bikinan sendiri  waktu sedang pagelaran di sekolahan, masukin aja disini buat kenang kenangan :) silahkan kalau ingin membaca
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSMZcS9FZAVCJwNkhjlN_E51KdYhstBt_mBT5JgqFaXbyUNWu6_TiYp2Ts5BhgYTu6P3SJkeEJXDe0X_FbIfSGMKhYGI9U4-kjtoiWTR7dmbQN3k3MuZBZwc4YkCUVu1HE5vpqBuUSrEU/s1600/iklan-politik1+%25281%2529.jpg

BABAK 1
Nayaga : aki, kunaon kukurilingan kitu ciga anu keur gembira hahaha
Aki    : eh dasar si belegug, aki the puguh keur bingung bimbang, lamun ceuk budak pasundan mah Galau.
Nayaga : galau kunaon ki ? pasti keur mikiran panyakir kolotnya aki, hahahaha
Aki    : eueluuh eleuh ieu nayaga ngaremehkeun aki, kieu kieu oge aki mah masih keneh perkasa
Nayaga : perkasa naon ki ?
Aki    : ah nya anu kitu tea we gening
Nayaga : Tanya gera ka pa yosep pasti apaleun, betul teu pak yosep ?
Datang si Nini ti kidul
Nini  : aduh aduh… dimana dimana
Nayaga : didieu yeuh
Nini  : Penonton ningali jelema teu ?
Nini  : eh si belegug, ari silaing teh lain jelema ?
Nayaga : Milarian saha ari nini the ?
Nini  : ieu neangan salakiku tercinta, tatadi ulin teu inget balik, nyaho nini the can masak, can ka salon. Ningali si aki teu ? di BBM di read hungkul
Torojol si Aki make kacamata
Aki    : aduh aduh, my darling aya didieu geningan
Aki    : geus atuh ni tong ambek ambekan, ngke mah moal jiga syahrini, hampura tdi teu bles, BBM aki keur di cash di imah make powerbank
Nini  : rek teu ambek kumaha ath boga salaki geus mah begang beuki ulin deui. Kaduhung baheula pa yosep diputuskeun
Aki    : alaah. Ni tong kitu ath piraku aki kudu saingan jeung pa yosep.
          Geus ayeuna mah aki rek nyaritakeun.. Cita cita barudak leutik anu hayang jadi Caleg
Nini  : hayu ath,
Aki    : hayu kamana ka kamar siap mun kitu aki mah, rek nginum jamu heula
Nini  : lain ka TKP
Aki    : oh…. Yo langsung ka KTP eh TKP
          Hayu ni, sambari aki pangombehkeun..
Nini  : ih si aki mah

BABAK 2
Suasana di sakola, pak cemong keur ngajar
Udin      : bapa, bapa ari eta naon ?
Pak cemong       : cik ngke heula cemong, nyaho bapa teh keur nulis
Idin  : bapa ari eta teh maksudna ?
Pak cemong       : eta the cita cita cemong botak
Idin  : ooooooooooohhhhhhhhhhh
Udin      : ari bapa guru atawa tukang hayam ?
Pa cemong          : nya guru atuh matak aya didieu oge
Udin      : oh., sugan the tukang hayam pedah we tulisan jiga ceker hayam
Mbak ao              : eh atos atuh teu kengin kitu da bap amah sanes tukang hayam
Pa cemong          : tah ieu budak pinter teh, sok tuluykeun saha bapa the
Mbak ao              : enya bap amah sanes tukang hayam nya tapi tukang seblak ceker
(SESEURIAN)
Pa cemong          : ah euweuh anu baleg, tos ayeuna mah ku bapa bade di tarosan hiji hiji, naon cita cita maraneh, dimulai ti dora
Si encun               : pak, mbak ao lehoan pak,.
Pa cemong          : heeh keun bae pang nyusutkeun, sok burukeun dora
Dora      : abi mah hoyong jadi cabe cabean
Pa cemong          : eueluh
Si ncun  : dora ai cabe cabean teh naon ?
Dora      : eta awewe geulis gening !
Idin  : res leres leres, urang ge hayang boga kabogoh cabe cabean\
Mbak ao              : ih da cabe cabean mah lada
Udin      : emang cabe cabean teh nu kumaha
Mei mei               : hey lu olang teu apal cabe cabean
Udin      : emang maneh apal kitu pan maneh orang cina !
Mei mei               : sarua oe oge teu apal ?
Udin      : heeh sugan teh apal ?
Pa cemong          : tos ah, ayeuna Mey mey Idin naon cita citana !
Mei mei               : oe hoyong jadi artis, jelma beunghar, sareng pengusaha
Idin  : mun udin hoyong jadi salakina mei mei
Pa cemong          : heh maneh cemong, hayang ngenahna wae
Mbak ao              : abdi mah hoyong jadi astronot pak
Udin      : heeh pantes we, aya apolo 11 na,mun Udin mah hoyong jadi caleg pa ?
Pa cemong          : heeh sae ath mun kitu mah, ncun hoyong jadi naon
Si ncun  : abdi mah hayang jadi caleg pahlawan bertopeng
Udin      : pa ncun, nurutan cita citana
Pa cemong          : tos sarae pisan cita cita,
Bel Istirahat
Pa cemong          : sok ayeuna mah istirahat
TS     : TE SATEEEE… SATE meuli dua meunang hiji ( si aki olohok )
Si ncun  : ceu meser
TS     : mangga ujang kasep
Si ncun  : ibu, abdi meser dua meh meunang tilu
TS     : yeuh..
Si ncun  : buk naha hiji ?
Ts      : pan meuli dua meunang hiji, meunang na ngan hiji
Si ncun  : aduh duh duh
Torojol si aki datang ngagoda tukang sate
Aki    : eueluh geulis pisan euy
Nini  : pek siah, aki da nini mah apa pasti rek ngagoda, mun aya aweuweu geulis, hayu balik tong ngaganggu
Nayaga : kembali ke TKP

BABAK 3
20 tahun kemudian
Tutut     : udin idin kadieu heula
U & I      : Muhun bu hitut eh butut
Tutut     : kan jabatan bibi teh tos seep, kumaha mun maraneh anu nuluykeun, keun mun geus berhasil hasilna bagi dua
Udin      : nya pasti ath bi da eta mah tos cita cita simkuring
Idin  : abdi mah jadi tim suksesna Udin wae
Tutut     : tah, mun hayang jadi caleg mah pan saingana hese, hese meunangna, kumaha mun arurang ka dukun wae.
Idin  : ulah kadukun bi, soalna percaya ka dukun teh Muss (ka penonton) res leres leres
Tutut     : alah gandeng silaing mah mending jempe, buuk oge teu boga,
          (nelpon ) halo, mbah Munir, kumaha aya di bumi, aya, oh siap ngke kadinya
Kateun si Mbah darmo
Udin      : butut butut
Tutut     : naon udin
Udin      : hoyong EE
Tutut     : kela maneh kagok, hayang jadi caleg mbung
Idin  : eh, sia mah kudin, lain tatadi.
Udin      : loba teuing nuang sate ieu teh.
Idin  : heeh da sia mah nuang sate jeung tusukna
Tutut     : geus gandeng, sepada da…..
Dukun   : silahkan keluar
Tutut     : salah mbah.
Dukun   : oh,. Silahkan masuk
Tutut     : kieu mbah, maksad abdi kadieu..
Dukun   : asarawearswe. Simkuring terang maksadna maraneh kadieu
Idin  : udin naha bet nyaho.
Udin      : heeh sia teh pan jalma sakti, aduh udin nyeuri beuteung
Dukun   : heeh alus lah alus,
Tutut     : alus kumaha mbah
Dukun   : heueuh, ngan kudu aya….
Tutut     : kudu aya naon
Dukun   : duit sia teh belegug dan embah teh kudu meuli jang ritualna, menyan, kembang, lilin, suku cakcak anu keur reuneuh, buntut beurit bingkang anu salingkuh,,
Idin  : euleuh, kumaha eta neanganana
Dukun   : ayeuna syarat kadua, tuturkeun gerakan mbah,.
Dukun   : ayeuna syarat katilu, dengekeun ngke maneh mah ulah nuang sate, soalna mun nuang sate, jalma teu raresepen ka maneh
Udin      : ssiap mbah.
Dukun   : ekhem,, 5 juta
Tutut     : amboeeng mahal kitU
Dukun   : apanan ieu teh dukun beranak, eh dukun professional, geus terkenal di Google, facebook, Twitter, WE CHAT, kakao talk, instagram, Microsoft word, Microsoft excel
Tutut     : heeh kumaha silaing we, yeuh…
Ncun     : wuahahahah,. Pahlawan (penonton) cocok jadi caleg teu.
          Kela euy, urang teh butuh tim sukses, manya jadi caleg euweuh tim suksesna, kusabab, Kesuksesan teu tiasa ajeg sorangan, melainkan butuh dorongan ti batur.
          (telpon) keur dimana uy, bisa kadieu teu ?
Torojol si mbak ao
Mbak ao              : euy aya naon ngasms euy,
Ncun     : asanamah urang teh bieu nelpon, euleuh maneh geus gede lehoan keneh
Mbak ao              : daripada maneh alis baplang
Ncun     : geus ah lieur, kieu pan urang teh hayang nyaleg, tah maneh jadi tim suksesna daek mbung, lumayanlah dibayar
mbak ao               : huuh ari kitu mah, keur nganggur diimah euy
 ncun     : maneh boga ide teu, jang ngalahkeun si udin .
Mbak ao              : ttah urang boga rencana, kumaha mun urang ngadakeun acara naon we, tuluy si udin di undang, goda we ku awewe cabe cabean, tuluy urang potoan, sebarkeun we ka masyarakat.
Ncun     : uis, sae pisan eta rencana, lain leho wae anu ngucur, tapi idena oge ngucur
Mbak ao              : heeh, alus daripada alis we digedekeun, jadina we otakna kahalangan ku halis
Ncun     : tah masalahna, urang meunangkeun eta awewe cabe cabean dimana,

(Si DORA NGALIWAT)
Ncun     : tah mempeng aya si dora, urang tanyakeun we, dora kadieu
Dora      : aya naon ncun ?
Ncun     : maneh nyaho imahna si meimei teu ?
Dora      : kalem ncun, abdi gaduh GPS anu tiasa nyaho tempat dimana mana oge,
Mbak ao              : naha lain biasana maneh mawa Peta
Dora      : hello, geus teu jaman kelles, tah geus kapanggih, come on follow me

Geus nepi teun si meimei
Ncun     : assalamu’alaikum
Meimei                : wa’alaikumsallam, eh ncun aya naon kadieu
Ncun     : wih, mei mei geulis pisan, (olohok)
Mbak ao              : wei, ncun
Dora      : (nakol si ncun) eh sia ditanya teh
Ncun     : aduh, oh, maksad abdi kadieu teh, ceunah meimei gaduh kenalan  cabe cabean
Meimei                : oh, heeh aya di pawon
Mbak ao              : lain cabe cabean, awewe cabe cabean
Meimei                : oh, aya ngke dismskeun. Emang jang naon
Mbak ao              : ngke jang promosi caleg,
Ncun     : mei mei bade moal, jadi tim sukses abdi.
Meimei                : euh, kumahanya oe pikil pikil dulu,

Dora      : meimei, kadieu heula gera, urang oge hayang jadi caleg uy, jiganamah bener loba duitna, maneh nya anu jadi tim sukses abdi wae, abdi euweuh batur.
Meimei                : nya, sok we lah tapi dibayarnya ?
Dora      : heeh maneh mah kana duit wae ka babaturan teh
Meimei                : mun teu butuh duit, lebar ath salon oe tutup sapoe melaan promosi.
Dora      : oke oke tiasa diatur, abdi uih heula nya dadah..
Meimei                : caca cici
Caca : sumuhun, aya naon meimei anu geulis, mirawang sim abdi,
Cici   : nya aya naon
Meimei                : aya anu rek nyalonkeun janten caleg, caca cici teh dititah jadi tim suksesna ceunah
Caca : gede teu etana,
Meimei                : naon eta na teh, jolang
Caca : heh maksud sim abdi bayaranna
Meimei                : oh,.. nya gede ath bayaranna pan caleg
Cici   : kasep teu anu nyalonna
Meimei                : emang naon jeung nanyakeun kasep henteuna
Cici   : heuh sugan we ath picaloneun salaki cici, kan kamari cici teh galau diputuskeun ku pa yosep
Caca : aduh meuni daekan pa yosep, kanu kieu
Cici   : nya nya ath, kieu kieu ge ngenaheun
Meimei                : ngenaheun naon, tuh jolang deui
Cici   : teuh, nya ngenaheun nyanyina, pan pa yosep anu ngiborana basa elektunan di jalan anyar
Meimei                : heeh kumaha malaneh we lieur, Mending hayu arurang kaditu, kanu rek nyalona urang nego heula harga.
Caca cici                : capcus
(Butut udin idin keur leumpang, torojol mbak ao ngageroan)
Mbak ao              : eh butut butut
Tutut     : udin idin, asa aya nu ngageroan
Udin      : eta mah sora hitut butut meureun ngageroan hayng kaluar
Mba ao : udin idin butut kadieu
Idin  : itu butut si mba ao nu ngageroan mah,
(nyamperkeun)
Mba ao : udin idin butut kadieu geura
Udin      : asa teu ngeunah euy nyebutna
Idin  : res leres leres, bututna diharep we, jadi butut udin idin
Mba ao : alah yeuh, urang rek mere undangan elektunan
Tutut     : saha ao,
Mba ao : eta si ncun, raramean we. Aya oge si meimei kadinya
Udin      : wah manya aya si meimei, asik.
Tutut     : oh heeh atuh hatur nuhun
(si mba ao balik )

Tutut     : kudin kidin kadieu maraneh, maneh rek kadinya
Idin  : heeh naon kitu
Tutut     : mun maneh kadinya kudu ati ati, soalna ieu mah meureun jang ngamanfaatkeun maneh, supaya   eleh
Udin      : heeh siap lah kudu waspada didieu mah, pan aya meimei
Tutut     : heh kumaha maraneh we, ngan maneh kadituna mawa si mbah dukun Munir
(baralik)
Disisi lain si dora jeung si meimei keur ngobrol ngomongkeun persiapan nyalon
Meimei                : lu olang geus nyiapkeun naon keur nyaleg teh ?
Dora      : dora mah, nyiapkeun GPS we, ngarah teu nyasar pas ngke promosi ka rakyat rakyat komo, kaum Mis to the Kin mah
Meimei                : mang naha tu olang mis to the kin teh ?
Dora      : pan kaum mis to the kin mah imahna loba anu asup ka gang jeung loba cagak kaditu kadieu kumaha mun nyasar
Meimei                : pan ayeuna Indonesia geus balenghar
Dora      : nya acan ath, kumaha rek benghar mun duit na dikorupsi wae, betul teu penonton !!!!!!! geus ah rek nyiapkeun duit jang ngke promosi teun si ncun.

(Kaisukan poena) si ncun ngayakeun elektunan, masyarakat nu datang ka acara loba pisan aya tukang sate, cabe cabean jeung aya acara jaipongan

Pa cemong          : ncun,
Si ncun  : eh bapak kumaha damang
Pa cemong          : Alhamdulillah, sae, artos timana cun,
Si ncun  : artos abdi sareng mbak ao
Pa cemong          : geus beunghar mah kie euy, saha anu ngiboranana
Si Ncun : eta pa yosep
Pa cemong          : oh cemong, kenal ath eta mah babaturan bapa keur SD, pan pernah parebut awewe jeung bapa.
Si ncun  : wuahahaha
Pa cemong          : iraha mulaina ieu acara, bapa hoyong ningali anu tari
Si ncun  : bapakmah hoyong ningali bujur gutak giteuknya
Pa cemong          : ssst jempe era ku penonton.
Si ncun  : sok lah, urang tampiling, eh tampilkeun ……………………………………….
Sangenggeus tari rengse, si ncun, ngageroan caca jeung cici)
Si ncun  : Caca Cici kadieu heula gera.
(caca cici datang, tuluy push up)
Caca   : siaap komandan
Cici     : haduh panas,.
Si ncun  : tah tugas maneh goda tah si Udin Idin
Caca   : anu mana udin  idin teh
Si ncun  : eta anu huluna botak
Cici     : oouuhh,,.

Dukun   : inget, maneh ulah nuang sate
Udin  : siap
(si ncun ngadengeeun naon anu diomongkeun mbah dukun jeung si udin)
Caca   : halo ganteng
Udin  : idin aya jurig, mbah mbah sembur mbah mbah
Dukun   : kela uy kela uy, poho deui euy, tah “Allahumma bariklana……..
Idin    : eta mah lain doa wudhu
Udin  : heh sia tara ngaji eta mah doa rek tuang
Idin    : heeh da kuduna mah dukuna teh jampe jampe lain dua
Cici     : ih,. Abdi teh bidadari nu turun ti akhirat
Idin    : pantesan, geulisna jiga batu naraka
Caca   : ih aa gitu deh,.
Cici     : ihhh sebel sebel aku juga pengen digodain
Udin  : Astagfirullah.. mbah sembur mbah
Dukun   : Jampe-jampe harupat  Geura gede geura lumpat , buaaaahh
Cici     : ihhhhhhh,. Bau mbah mau basah basahan ya
Dukun   : mun kieu mah mending papanggih jeung jurig sakalian
Idin    : mbah eikei sieun,
(mei mei ngaliwat)
Udin  : eh, aya meimei
Meimei                : ih udin resepna cabe cabean
Udin  : ini tak seperti yang kau pikirkan
Si ncun  : eh meimei sini sama abang pahlawan bertopeng
Meimei                : ih moal ah
Udin  : heh siah puas.
Si ncun  : naon maneh pipilueun, eta maneh geus boga.
Udin  : kop we ku maneh,
Si ncun  : mbung, urang geus ngasaan unggal poe
Ncun jeung udin garelut (datang si aki)
Si ncun  : *dina jero hate (mempeng aya tukang sate)
             Caca cici kadieu ku urang bejaan.
TS       : teee sateee..
Si NCUN               : ceu meser
TS       : mangga,
Si Ncun : sok we gratis,
U & I & mei mei  : asik,.
Dukun   : udin,.
Caca   : hayo rek kamana mbah, sini aku cium dulu, ini juga gratis loe
Cici     : sini aku peluk,
Si udin poho yen manehna ulah nuang sate. Si dukun kabur bakat ku sieun
Acara lumangsung nepi ka rengse.
TS       : pa kadieu heula
Pa cemong          : naon cemong
TS       : pak batur mah nyalonkeun caleg,
Pa cemong          : bae atuh cemong, naon urusana jeung urang
TS       : heeh ibu ge hayang jadi pamajikana pejabat, geus bosen euy miskin wae, 46 tahun teh jualan we sate
Pa cemong          : naha apanan umur maneh teh 45 kamana sataun deui
TS       : pan indung kuring anu jualan,tah eta teh keur ngandung kuring
Pa cemong          : heeh kumaha maneh we cemong. Heeh, ngke urang ngajual imah, sawah, perusahaan, restoran, jeung tanah,
TS       : Emang bapa boga kitu
Pa cemong          : heeh nu batur, ngke ku bapa di jualan
TS       : heeh maling atuh eta mah,

Teu lila ti eta jelang babaraha poe acara pemilihan rek di laksanakeun , calon-calon pamimpin rakyat saribuk nyiapkeun diri jeung menta dukungan ti sagala rupa kalangan keur ngadarukung maraneh na

BABAK 5
tibalah di mana dinten pemilu eta diayakeun

Mimiti   : bijil si udin
Kadua   : bijil si ncun
Katilu     : bijil si dora
Terakhir               : datang pa cemong

Dora      : eh naha aya pa cemong, Bapa oge nyalonkeun
Pa cemong          : nya heeh ath cemong,
Dora      : ih nya atuh moal meunang bapa mah ?
Pa cemong          : sss tong salah,
Dora      : emang bapa boga duit timana ?
Pa cemong          : apanan nabung cemong, geus mangpuluh tahun, janten guru jeung meunang dagang sate
Dora      : emang pamajikan bapa baraha tahun jualan sate ?
Pa cemong          : 50 tahun ti jaman soekarno ngorondang
Dora      : bararti kolot athnya
Pa cemong          : naon pamajikan bapakmah awet muda

Aki    : hadirit hadirot nu dipihormat, hayu urang kawitan acara pemilihan caleg, kanggo kab. Leuwidulang. Langsung kabeh pamaen Jeung nayagana nyoblos di acara pemilu,
(teu lila langsung ka acara penghitungan suara ku si aki)
Aki    : anu janten caleg teh nyaeta………….. Pa cemong jeung bu cemong
Udin      : eleh naha bisa eleh
Si ncun  : mamah mamah ncun eleh,
Caca       : sabar ncun sabar
Ncun     : is, naon silaing najis mugoladoh
Dora      : oh my god, oh my no, oh my wow, Dora kalah,
Dukun   : udin… kadieu silaing
Udin      : mbah kumaha ieu teh eleh pan geus teun si mbah naha bisa eleh
Dukun   : apanan silaing teh geus dibejaan ku mbah boloho ndog, yen ulah nuang sate
Udin      : oh,. Heeh alah,.. sia ,..
          Ieu mah gara gara Sateeeeee…

Najong Gerobak sate bu cemong.
Satena nanclep ka gedung, jadi we gedung sate.

Aki    : eeelehh,. Beuki ngaco wae ieu carita, hampuranya panonton, di hampura teu,…
Nini  : tong boro wae nu nonton, urang we anu nyaritakeuna oge lieur,.
Aki    : heeh da silaing mah geus kolot jadi pikun
Nini  : sia oge geus kolot.,

PENUTUP







Minggu, 02 Maret 2014

Kalau Allah Itu Maha Penyayang, Kenapa Bikin Neraka ? Ini Jawabannya :)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZJiDjWTblwh5-ydoORqx0kt0Lb-GxsMNMi4imSUA2l0UsnMW6RD2PKkpTyHA043pS5Uzkqw7Ejbhh_VPMNRsrYYmdJpxbofOK-xleUVTvFRU3JQhQhpIvIjtSTX3wMURtpgyR8Bj709o6/s1600/Perlindungan_Allah.jpg

Ini kisah nyata seorang gadis yang dangkal ilmu pengetahuan Islamnya.
Didaerah tempat ia bekerja memberlakukan peraturan bagi pekerja di tempat umum seperti pasar, toko-toko perniagaan dan lain-lain. Bagi wanitanya diharuskan mengenakan jilbab dan menutup aurat dengan benar.

Kerap kali pemerintah mengadakan pemeriksaan secara mendadak ditoko-toko dan pasar, bagi yang melanggar maka dikenakan denda. Selain kena denda mereka yang melanggar aturan diberi nasehat dari sang ustadz yang bekerjasama dengan pemerintahan.

Suatu hari, seorang gadis tertangkap yang bekerja disebuah toko karena tidak menutup auratnya. Maka diapun kena denda. Setelah dia membayar denda, ustadz ini pun menasehati,
"Setelah ini, saya harap saudari bisa insaf dan mentaati peraturan. Peraturan ini bukan semata dari aturan pemerintah melainkan menutup aurat juga perintah Allah. Ringkasnya kalau kita mentaati perintahNya maka akan selamat dan berbalas surga. Sebaliknya jika durhaka maka akan celaka dan balasan neraka.

" Gadis tersebut yang awalnya mendiamkan diri, tiba-tiba membentak ustadz,
"Kalau Tuhan itu betul-betul baik, kenapa bikin neraka?
Kenapa tidak sediakan surga saja? Seperti itukah Tuhan penyayang?"

Mungkin dari tadi gadis itu sudah panas telinganya dinasehati oleh ustadz terlebih habis terkena denda. Ustadz itu tertunduk dan berfikir,

"Bahaya anak ini kalau didiamkan akan rusak akhlaknya." Setelah habis gadis itu mengomeL, ustadz pun menjawab,
"Saudariku, kalau Tuhan tidak bikin neraka, saya tidak akan jadi ustadz. Berapa sen saja gaji seorang ustadz? Lebih baik saya jadi bandar judi yang gampang dapat uang, hidup senang, lepas matipun tak risau sebab dijamin masuk surga.

Mungkin kau juga bisa saya culik dan dijual jadi pelacur. Kalau mau lari, saya bunuh saja. Tak apa, sebab neraka tak ada. Nanti kita jumpa lagi disurga. Kan Tuhan itu baik."
Gadis itu terkejut mendengar jawaban ustadz, mungkin di fikirnya, bicara macam apa itu ?? "Saudariku, perkara tadi akan terjadi seandainya surga saja yang tersedia. Orang jahat, orang baik semua masuk surga. Maka, apa gunanya berbuat baik? Orang jahat lagi gampang, manusia tak lagi diuji sebab semua orang akan lulus, percuma. Pembunuh akan berjumpa lagi dengan yang dibunuh didalam surga, perampok berjumpa Lagi dengan yang dirampok didalam surga.

Tak ada yang menerima hukuman. Apakah Tuhan yang seperti ini yang kamu mau? Kamu rasa adilkah?" Tanya ustadz. "Mana adil seperti itu. Orang jahat gak akan lepas begitu saja."
Rungut si gadis. Ustadz tersenyum "Jika Tuhan tidak adil, bolehkah dianggap baik?

Saudariku, saya kasih nasehat karena saya sayang sesame umat Islam. Allah itu maha penyayang tapi Dia juga maha adil karena itu Neraka perlu terwujud untuk menghukum hamba-hambanya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan orang lain.

Kita sedang diuji didunia ini. Jasad kita bahkan segala- galanya milik Allah. Maka bukan hak kita untuk berbuat sesukanya. Apa yg dipinjamkan olehNya pasti akan diambil kembali olehNya."

Semoga kita dapat bersabar dalam mentaati perintahNya untuk kebaikan dunia akherat.
Aamiin Ya Robbal Alammiin. Semoga bermanfaat

Sabtu, 01 Maret 2014

Puisi : Curahan Hati Monas


Monas mulai resah
Karna sebuah janji yang tak kunjung datang
Monas mulai gelisah
Ia tetap menunggu walau pagi malam mulai menjelang

Kapankah ia datang
Dengan janji yang telah ia katakan
Kapankah ia datang
Dengan seutas tali yang akan ia gantungkan

Katanya dia akan mati untuknya
Katanya dia akan tunjukan pengorbannya
Semua orang akan melihatnya
Tentang janji gantung mati
Di hadapan sang monas


oleh : Algifari