Tampilkan postingan dengan label PULAU (Puisi Galau). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PULAU (Puisi Galau). Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Mei 2014

Puisi : Surat Dari Ibu (Asrul Sani)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKmFNNzjxvhtgvuBS37la4T9v7176weFDldbJRSbs8PKM-aSAUFSxg2qRCVDJDoLXRe_9yD9pwB5VJAYh4hk-uEATt7eIgOW3lQezVdOh9B4FFViKBRIljxFDX6ubhcgr7L14psaBqyKDt/s1600/Asrulsani.jpg
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
Pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pagi menyinar daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
Pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup Pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nahkoda sudah tau pedoman

Boleh engkau datang padaku

Kembali pulang, anakku sayang
Kembali ke balik malam
Jika kapalmu telah rapat bertepi
Kita akan bercerita
Tentang cinta dan hidupmu pagi hari

Sabtu, 12 April 2014

Puisi : Posesif

http://cdn.ciricara.com/wp-content/uploads/2012/10/17/posesif.png
Ku akui cintamu memang nyata
Ku akui sayangmu memang indah adanya

Tapi ku tak suka dengan sikapmu
Matamu selalu mengawasiku
Kau biarkan jari ini berada di genggamanmu
Kau pegang erat sampai ku tak mampu

Kau tak biarkan seorangpun menyentuhku
Kau tak biarkan seorangpun melihatku
Kau dekati aku bila seseorang menghampiriku
Kau sentuh aku bila seseorang memandangku

Entah apa yang ada dihatimu
Entah apa yang ada dipikiranmu
itukah cemburu
ataukah nafsu

Itukah caramu mencintaiku, sayang !
itukah caramu memilikiku,  sayang !
kau cinta aku tapi ku merasa tertekang

Ku tak suka sikapmu
Tapi aku mencintaimu
Hanya satu permintaanku
Hilangkan sifat posesifmu itu

Minggu, 30 Maret 2014

Puisi : Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfLhhb9Hgsjekv6XkxauLdGcCtbFAUGPrDckOV0rSmhLlpaXoMzoWHhm-B1H25Evz5J_YQqKFpiF8X76STx78uWhJoqT3_JuWS-BONJ66feJdoXeDJ5_8BP_eXZYhbsWftVDW6VwOZW6g/s1600/hujan.jpg
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Sabtu, 15 Maret 2014

Puisi : Tak Ingatkah Dirimu ?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSZyYvDDuNXP8xdpSMhTCUMr_aCzTfD012KWkdjzCC_JKbyUzRAuqXKd0Gn8cJg2o_Mlod99Ewj_PASDQMiO7-A3USQeHSaDusToAxvNehSS9ehAMS57BOECtbItfMqBhap2aZ70qfOnW0/s1600/Kata+kata+galau+cinta+paling+Sedih+Dan+Pedih+Terbaru+lengkap.jpg

Kapan Diriku akan bertemu lagi?
Kmu biarkan tanpa selamat tinggal , tidak satu pun kata yang kau lontarkan.
Tidak ada ciuman terakhir untuk menutup setiap jahitan .
Aku tidak tahu kapan kamu masuk kedalam hatiku
Aku tahu aku memiliki hati yang berubah-ubah dan kepahitan ,
Kamu berkeliaran mataku , dan terasa berat di kepalaku .

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi .

Kapan waktu Kamu memikirkanku?
Atau apakah kamu benar-benar menghapus memori tentang diriku?
Aku sering berpikir apa kesalahanku
Semakin banyak saya lakukan , semakin aku tahu ,
Aku tahu aku memiliki hati yang berubah-ubah dan kepahitan ,
Kamu berkeliaran di mataku , dan terasa berat di kepalaku .

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi

Memberimu ruang sehingga kamu bisa bernapas ,
Aku menjaga jarak sehingga Kamu akan bebas .
Dan berharap bahwa kamu menemukan bagian yang hilang ,
Untuk membawa dirimu kembali kepelukanku ,

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi

Kapan diriku akan bertemu denganmu kembali?

Bagaikan Langit Yang di Telan Bumi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMzE2eaEJKYdoxW_T4isigVxT0vRx7lQFjDmwZtqsIn4ijWnOrmBTImC9X856OB2E_LSXvCtmfRZzpyaT6HW_TwQTXh77BrvpsHDY7xNEwSYTw6NV4gqQgdSY5gt-2lTxLEiz6schRBeaH/s1600/kesepian+(1).jpg

Mengapa aku s'lalu saja d pandang Rendah,, Lemah,,dan S'lalu saja Salah :(
Ada orang yang menghargai,,mencacimaki bahkan ada pula orang yang s'lalu membuatku sakit hati..

Hmmm...
Ternyata Pengorbanan dan Perjuanganku s'lama ini hanyalah sia2
Jikalau kalian sedang ada masalah
Pasti aku yang jadi tempat bercurah
Jikalau kalian sedang bersedih
Pasti aku yang menjadi tempat sandaran hati

Tapi sekarang apa...apa balasan kalian untuk diriku
Tatkala aku sedang ada masalah kalian malah bersikeras tak mau mengalah
Tatkala aku sedang bersedih kalian malah acuh dan hanya berdiam diri

Huhhhh...
Memang terasa berat ku jalani hidup ini
Melihat orang2 yang ku sayang s'lama ini
Begitu acuh dan tak mau mengerti
Bahwa perasaanku sekarang ini
Bagaikan langit yang di telan bumi

Rabu, 12 Maret 2014

Puisi : Pudar Sudah

https://lh6.googleusercontent.com/-MIyCLkAPMeE/UE23F2rhDSI/AAAAAAAAAn0/3u6hte2AAys/s1600/a-disappointed-cat.jpg

Kau berdiri tak jauh dariku
Berdiri dengan jemari yang selalu sibuk
Raut wajahmu seperti sedang kecewa tapi ku tak tau
Kau sedikit menoleh dihadapanku

Ku tak mampu memandangmu
Walaupun ku coba tetap ku tak berdaya
Ku coba kuatkan diriku
Tapi parasmu kalahkan semuanya

Dia palingkan kembali wajah ayunya
Mungkinkah dia menatapku ?
Tapi ku tak tau
Mungkin dia melihatku bagaikan angin lalu

Ku niatkan diriku untuk mendekatinya
Tapi tangan lain telah menggenggamnya
Ternyata ia telah menunggu kekasihnya

Aku disini hanya bisa tersenyum menatapnya
Niatku pudar sudah untuk mendekatinya
Sudahlah.. mungkin ku bisa mendapatkan yang lebih indah darinya

Senin, 10 Maret 2014

Puisi : Kesendirian

http://philosofia2012.files.wordpress.com/2012/03/sendiri.jpg

Di kesepian malam aku sendiri
Pikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga ku bisa ku nikmati indahnya rembulan

Beserta Gemerlapnya bintang
Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan

Bulan tersenyum memandangku yang sedang lara
Seakan tiada kesan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku

Jumat, 07 Maret 2014

Puisi : Pada Suatu Hari Nanti (SAPARDI DJOKO DAMONO)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO2dcoMQCIJh-2z5H9tf80Lx-2FQYpnH-PZAlWryY0_6Mvab3Xoh6eKZd0MdK-Hxy36AHIUcg6LAeSM4VMCIcN_OkxlgESeSLwcOTkPyZFqASKp-B_012kXfCBNZkfVXbbv1U1y5mWFgAC/s320/dpk_insan_FVF_M_SP_PP_TR_RPI_Sapardi_Djoko_Damono_01.jpg

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namu disela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

Kamis, 27 Februari 2014

Puisi : Karma


http://www.islampos.com/wp-content/uploads/2013/08/merenung.jpg
Andai ku tau
Kau memang yang terbaik untukku
Andai ku tau dari dulu
Kan kutanamkan rasa cintaku padamu

Tapi apa daya
Memang begini adanya
Ku harus menanggung karma
Yang selama ini akan melanda

Dia yang ku cinta
Tak sesuai lagi apa yang rasa
Dia telah berbeda
Sejak saat pertama berjumpa

Tapi kau masih seperti dulu
Dengan indah tingkah lakumu
Kini ku hanya menyesali penyesalanku
Kenapa tak ku taruh hatiku padamu

Kamis, 20 Februari 2014

Puisi : Segalanya Tak Kumengerti


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpUUYtcj90hWYZVm8q9qO1qPRoC8NjvfUAZeNWIg-etCKtw6n98cvy53oe5l8A5Fft56Q5l415t6vOwtnZRNTIko5DIbCQJsDZbyuF5q9y8ULzP95J5awUP_45qfSsoTtgBhB9HfNfcc0/s1600/wanita-putus-cinta.jpg


Menjelang saat itu tiba
Aku pergi entah ke mana
Jauh tak terkira
Tak melelahkan jiwa

Ku coba tuk bermimpi
tapi malam tiada pernah menjelang
Mencoba tuk mengisi
Tak ada sudut kosong tuk kusinggahi

Ku hanya bisa berdiam
Dengan rasa yang kian beraduk
Memuaskan nafsu setan
Melemaskan hasrat malaikat
Hingga tak kumengerti
Apa yang sedang ku jalani

Rabu, 19 Februari 2014

Puisi : Ku Tak Mampu

http://tunsa.files.wordpress.com/2011/04/renungan.jpg
Ku sadari ku tak mampu
Ku hanya bisa menatapmu
Disekelilingku hanyalah sebuah belenggu
menatap langit pun ku tak mampu

Kenapa kau selalu begitu
Menatapku seakan ku tak mampu
Cobalah kau lihat dalam diriku
Ada sebagian dirimu dalam diriku

Jiwaku
Ragaku
Tulang Rusukku
Perasaanku

Tapi Memang ku tak mampu
Biarlah ku selalu begini
Menyikapi Diriku dengan penuh Sesal

by : Algifari