SI MUMU adalah seekor anak ikan
mujahir yang bandel,tapi cerdik.Iasering tidak mempercayai nasihat
emaknya.Seperti ketika ada orangsedang memancing di pinggir danau tempat
tinggalnya.Kata emaknya, manusia itu sedang menipu ikan dengan umpanm,’’SATE
CACING’’.Mumu tidak percaya pada ucapan emaknya. Setelah di beri tahu oleh Pak
Tawes,baru ia percaya.
Emaknya si Mumu,seekor induk Mujahir
besar dari dalam lubang persembunyian.Keningnya berkerut saat melihat
anaknya baru pulang,setelah senja hamper turun.
Kini, pandangan mata induk mujahir menjadi teduh.Sambil mengangguk –
angguk,ia pun kembali menanyai anaknya.
Mata induk mujahir kembali terbelalak.ia menggeram.Aanknya,Si Mumu d
ianggap sangat bodoh.Anaknya itu memang masih lugu,karena belum berpengalaman.Yang
dianggap makhluk baik dan dermawan itu sebenarnya hanyalah penipu ulung!Makhluk
itu bernama manusia.Manusia itu makhluk yang cerdik dan licik.Anaknya yang
masih lugu tentu tertipu.
Manusia hanya berpura – pura baik, dengan memberikan secara Cuma – Cuma.
Padahal sebenarnya, makanan itu hanya jerat untuk menangkap bangsa ikan.Manusia
itu seperti ikan lele dumbo berkepala ikan mas!
Si Mumu menggerakan bola matanya kearah
mulut emaknya.Ia terkejut saat melihat mulut emaknya robek.Hati Mumu penuh
tanda Tanya.
Induk mujahir bukan main
kesalnya.Anaknya dianggap benar – benar tolol.Ia tidak bisa membantah.Dulu pun
iabersikap seperti anaknya,susah diatur.Ia tidak menyangka,anak – anaknya pun
bersifat seprti dirinya.Bahkan anak sulungnya,si Muna sudah menjadi
korban,akibat tidak mau mendengar nasihatnya.
Sekali lagi,Mumu tidak merasa
ngeri. Ia justru tersenyum. Ia
berfikir gak lain,
Emak si Mumu menggeram
di buatnya . Anak nya dianggap
benar – benar bandel .
Emak mujahir hampir
putus asa. Mumu benar – benar sulit di beri tahu.Ucapan
emaknya selalu di bantah.Anak itu memang bandel.Dia tidak mau di betri
tahu.Pantah banyak ikan jadi santapan manusia karena ikan – ikan itu sendiri
bodoh, tidak mau belajar,tidak mau mencari pengalaman, tidak mau sekolah!
Pada mulanya mumu merasa ngeri.Namaun otak cerdiknya membuahkan sebuah
pertanyaan,dari mana emaknya mengetahui semua itu? Bukankah emaknya belum
pernah mengalami? Ah jangan – jangan emak berbohong!
Emak mujahir menarik nafas .Anaknya benar- benar susah diberi
tahu.Tapi,anak itu memang cerdik.Ia belum percaya kalau pernah mengalaminya
sendiri.
Mumu masih berpikir,emaknya itu telah bercerita bohong kepada
dirinya.Emaknya hanya ingin melarang dirinya bermain keluar.Ia sudah meliht
dengan mata kepala sendiri,kebaikan manusia yang membagikan sate cacing
dipinggir danau.
Sebenarnya Mumu sangat malas makan siang.Ia hanya ingin makan sate
caing!
Emak mujahirtibak menyahut,.Ia menepuk punggung anaknya dengan tangan
siripnya dan mengajaklnya menuju ke meja makan yang terbuat dari batu cadas.
Tidak lama kemudian emak mujahir dan Mumu sudah tiba di depan meja.Kedua
ibu dan anak itu langsung menyntap makanan seadanya yang tersedia di atas meja
makan.
Mumu yang di benaknya selalu berpikir tentang sate cacing,tidak begitu
bersemangat menikmati hidangan lumut.Namun,emaknya terus membujuknya agar mau
makn.Emaknya kemudian berjanji,akanb mencari sate cacing untuk Mumu.
Kedua ibu dan anakitu pun kemudian menikmati lumut hijau.Meskipun
Mumu kurang suka makan lumut,tapi hidangn didepan matanya ludes juga.Ah, lumut
hijau banyak mengandung gizi.
Tidak lama kamudian
senja pun turun. Suasana air di
danau itu tampak temaram. Namun masih
banyak ikan yang berenang kian kemari. Bahkan , beberapa ekor ikan lele
kasir baru mulai keluar untuk mencari
makan.
0 komentar:
Posting Komentar