Hari itu hari Minggu,langit di atas sana tampak kebiru-biruan.Udara
pegunungan yang sejuk menghembus perlahan,sehingga daun pepohonan perdu
bergoyang.Berepa burung layang-layang tampak bekejaran di angkasa.
Nan jauh di ujung sebuah kota kecil,tempatnya di sebuah halaman rumah
yang berada di komplek perumahan cempaka,Kabupaten Garut,seorang Laki laki
sedang bercengkrama dengan seekor burung piaraannya.
"Nah,teruslah bernyanyi burung yang manis!’’Kta anak itu sambil tertawa
kecil.
Mendengarnya tuanya menyuruh
bernyanyi,burung tekukur nitu pun segera bersuara.Pantas saja anak itu
tersenyum bangga sebab suara burung tekukur itu sangat merdu.
"Mengapa di suruh bernyanyi
terus,Palwa?apakah sudah di bersihkan kandangnya?’’tanya seorang Gadis remaja di
dalam rumah.
Ternyata,anak Laki-laki yang sedang bermain dengan burung tekukur itu
bernama Palwa.Sebenarnya,Plwa adalah nama panggilannya saja.Nama aslinya adalah
GANJAR PALWAGUNA.
Ketika seseorang menegurnya dari belakang,Palwa segera melirik seraya
menjawab.
"Oh rupanya Kak Ranis !’’seru Palwa.Tuh
sudah saya bersihkan,kak!’’Lanjutannyan seraya mengangkat kandang burung.
Kak Ranis adalah kakaknya palwa.Nama
aslinya Rengganis.Nmun,Palwa selalu memanggil dengan panggilan Kak Ranis saja.
"Makanan dan minuman sudah kau ganti
juga?’’tanya Kak Ranis lagi.Ia di sebelah kanan adiknya.Mata kak Ranis yang
bulat itu mengamati makanan burung.
"Ha...ha...ha...,Kakak ini bercanda saja!burung tekukur ini dari tadi
bernyanyi terus.Hal ini menandakan bahwa ia telah memperoleh makanan dan
minuman yang baru!’’seru Palwa sambil tertawa lebar.
"Benar juga.Wah,kau sudah hafal betul mengenai keinginan burung rupannya’’puji Kak
Rani.’’alhamdulillah,mungkin setiap hari saya selalu mengurus burung tekukur
kita ini,’’jawab Palwa.
Tidak terasa hari pun telah beranjak siang.Matahari telah tepat di atas kepala,sehingga sinarnya terasa menyengat kulit.Untung,udara di sekitar rumah kuta terasa semilir,sehingga keadaan sekitarnya tidak terlalu panas.
Palwa dan kak Ranis terlihat sibuk mengerjakan tugas sehari-harinya.Memang mereka termasuk anak-anak yang rajin dan sangat berdisiplin.Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka berdua selalu di selesaikannya dengan cepat.
"Menyapu halaman sudah,membersihkan kandang burung juga sudah.Lalu,pekerjaan yang belum saya kerjakan apa ya?’’Kata Palwa seraya mengerutkan keningnya.
"Mengepel
lantai rumah!’’seru Palwa.
‘’Sudah,’’sahut
Palwa lagi.
‘’tuga-tugaskakak juga semua sudah selesai di kerjakan.Jadi,kita
sekarang mengobros saja sambil menunggu ibu dan ayah pulang dari
kondangan,’’kata Kak Ranis seraya melirik kepada adiknya.
Beberapa saat lamanya ,Palwa dan kak Ranis mengobrol.mereka duduk-dudukdi beranda depan rumahnya.
‘’Palwa sekarang
kamu telah duduk di kelas 1V.jadi,lebih giat belajar agar prestasimu semakin
baik,’’kata kak Ranis.
Palwa tidak menjawab,ia hanya mengangukan kepalanya.
‘’Kakak juga
sekarang telah duduk di kelas 1 SLTP.Buku-buku yang Kakak pun semakin bertanbah.
‘’Wah,rupanya
kakak telah bosan mengajari saya,ya!’’seru Palwa engan nada cemas.
‘’Bukan
begitu,tetapi kamu harus dapat belajar sendiri!’’sela kak Ranis seraya menepuk
pundak Palwa.
Wajah Palwa yang tadi agak cemas,sekarang berubah menjadi cerita kembali.Matanya pun tanpa berbinar-binar menunjukan harapan yang besar terhadap bantuandari kak Ranis..Kak Ranis pun tersenyum kecil melihat kelakuan adiknya itu.
Sesat lamanya
,Palwa dan Kak Ranistermenung,saat itu,dari mesjid tengahkomplek perumahan
Cempaka terdengar suara adzan mengalun dengan merdu dan penuh kekhususan.
‘’Nah,telah
waktunya sholat Ashar!Ayo kita sholat berjamaah!’’ajak Kak Ranis seraya bangkit
dari duduknya.
Palwa pun
bangkit dari kursinya.Ia mengikuti Kak Ranis masuk ke rumah.Mereka tampak
bersiap untuk menunai shalat Ashar berjamaah.
Setelah menunaikan shalat Ashar berjamaah,Kak Ranis dan Palwa bercengkrama kembali di beranda depan.Dari ujung jalan terlihat Ayah dan Ibu mereka sedang berjalan bersama orang tua lainnya.
‘’Tuh,Ayah
dan ibu telah pulang!’’seru Palwa seraya berdiri dan berlari ke halaman.
‘’Asslamu’alaikum!’’seru Ayah dan Ibu sambil mendorong pintu halaman.
‘’Wa’alaikum salam!’’sahut Kak Ranis dan Palwa serentak.
Ayah Palwa bernama Pak Darma Kusumah \,sedang ibunya bernama bu Fatihan.Orang-orang di komplek selalu memanggil mereka dengan panggilan pak Darma adalah seorang guru sekolah dasar dan bu Fatimah adalah ibu rumah tangga yang baik.
‘’Kok sampai
sore hari,Bu,Ayah !’’kata Palwa sambil mencium tangan ayah dan ibunya.
‘’Tadinya Ayah
akan segera pulang,namun di sana banyak sahabat Ibu dan Ayah.Jadi,kami
mengobrol dahulu,hitung-hiy\tung melepas kerinduan kepada para sahabat!jawab
Pak Darma.
‘’kalau tidak
begitu, ibu merasa. Ya…, acara demikian mirip reuni seklahan!’’ sahut bu empat
pula.
Pak darman, bu empat, kak ranis dan palwan segera memasuki rumah. Beberapa saat kemudian, mereka tampak berbincang bincang di ruang keluarga sambil menonton televisi.
‘’sebagai
mahluk sosial, kita harus selalu Bermasyarakat. Setiap ada kesempatan untuk
berkumpul dengan tetangga atau dengan warga komplek ini,hendaklah di
mamfaatkan,’’kata Pak Darma membuka obrolan.
‘’Iya,benar
sekali apa yang di katakana oleh ayah kalian itu.Apalagi kita sebagai kaum
muslimin dan muslimat harus selalu patuh terhadap ajaran agama islam.
Palwa dan Kak
Ranis ,mendengar nasihat ibu dan ayahnya secara bersungguh-sungguh. Mereka
tampak termenung dan mencoba untuk memahaminya.
Kalau
begitu,Ayah dan ibu pergi ke kondangan juga sama dengan bernasyarakat?tanya
Palwa kemudian.
‘’Benar,Palwa.yang di maksud dengan hidup bermasyarakat itu banyak
macamnya.Misalnya;mengunjungi karib kerabat,mengobrol dengan tetangga
sekampung.memenuhi undangan,menengok tetangga yang sedang
terkena
0 komentar:
Posting Komentar