LUGU, umurnya baru 17 tahun, penampilannya low profile, Tapi soal membuat lagu ia jagonya ia sangat suka dengan musik, Lugu
sudah membuat 49 lagu selama duduk dibangku SMA ia mewarisi bakat kakeknya
yang suka bermain musik, walaupun kadang orang tuanya dan teman temannya belum
mengakuinya, herman ayahnya hanyalah seorang buruh pabrik, dan ibunya ani
adalah seorang ibu rumah tangga, Lugu adalah seorang anak satu satunya yang
sangat disayangi mereka,.
“Bu, Lugu Pergi ke sekolah dulu ya”
“Iya Nak, hati hati ya”
Lugu bersekolah di SMA Garuda Raya, Ia Duduk Dibangku kelas
tiga, Saat Sekolah Penampilannya sederhana tapi rapih, tidak seperti teman
temannya yang berpenampilan seperti Preman, memang sih para wanita lebih
menyukai penampilan teman temannya yang seperti preman daripada Lugu yang
berpenampilan rapih.
“Hei bocah ingusan,.. hahaha” teriak teman temannya padanya
“Hei… “ sahut lugu dengan senyuman, mereka memang sudah
terbiasa dengan ejekan teman temannya, tapi ia hanya bisa tersenyum.
Lugu berjalan ke kelasnya, tapi
*brak
Aldi menabraknya dengan sengaja, dan Lugu Terjatuh dengan
bukunya berserakan
“Hei kalau lari lihat lihat dong” teriak lugu dengan kesal
“Loe aja yang ngalangi jalan gue” bantah Aldi
Lalu Rima datang membantunya, wanita cantik yang duduk di
bangku kelas 11,suka mengenakan jilbab memang menaruh hati pada Lugu, walaupun
Lugu tidak pernah meresponnya.
“Kamu Tidak apa apa”
“iya tak apa apa”
“Sini aku bantu berdiri”
“Tidak usah terima kasih”, mereka saling memandang dan
tersenyum.
“Nanti istirahat kita ke kantin yuk” ajak Rima
Lugu hanya terbengong sambil memandang Endah, cewek
idamannya yang sedang berjalan di sampingnya.
“Hey,. Lugu mau gak ?” Jelas Rima lagi, yang serentak
mengagetkan Lugu.
“Hah, apa kamu bilang tadi, aku tidak dengar, hehehe”
“iiih,. Nanti istirahat kita ke kantin bareng yuk”
“oh., hahah boleh boleh, istirahat ya”
“Ya di tunggu ya”
Mereka pun masuk ke kelasnya masing masing,
Saat di kelas Lugu sering membuat bait bait lagu ciptaannya
sendiri, ya untuk mengisi waktu luang yang kosong, memang di kelas lugu
sekarang guru mata pelajarannya tidak masuk, karena sakit. Tapi saat dia sedang
serius membuat bait lagu, Aldi, rio, dan Jaka, anak anak nakal itu selalu
merebutnya dan membacanya di depan kelas, sering sering mereka mengejek lagu
lagu Lugu. Walaupun ada rasa malu dalam diri Lugu, tapi ia menyikapinya dengan
positif, ia berpikir mungkin dengan dibacakannya begitu semua orang pasti tau,
bahwa lagu lagunya memang bagus.
“Ngimpi banget ni anak, loe pikir loe bisa jadi pencipta lagu terkenal gitu, hahaha” ejek Aldi
“hahaha,. Lebay banget
ni kata katanya” tambah rio lagi
“Sobek aja dah..”
*Srek,. Suara sobekan itu, seperti rasa Lugu ketika kertas
lagunya mereka Sobek, dalam hati Lugu memang terkumpul amarah yang ingin ia
lontarkan, ingin rasanya ia memukul mereka dan mengajak berantem mereka, tapi
ia selalu ingat pesan orang tuanya, janganlah kamu bertengkar di sekolahan
walaupun kau merasa benar tapi tetap kau terkena kesalahannya. Lugu hanya bisa
pasrah saja tanpa bisa berbuat apa apa. Untung saja ia masih ingat bait lagunya
tadi
Kringgg… bel istirahat pun berbunyi, Lugu segera ke kantin
sekolah karna janjinya dengan rima. Tapi ia malah berhenti sejenak, dan melihat
Endah sedang duduk di taman sendiri, Lugu menghampirinya dan ingin mengajak
ngobrol endah, tapi ia sangat malu.
“Ngapain loe kesini” ucap Endah dengan nada marah, endah memang
tidak suka dengan Lugu karna dia pikir, Lugu adalah anak yang culun, dan tidak
punya masa depan
“ ee.. tidak apa apa, sendirian aja” balas Lugu dengan
sedikir grogi.
“ia emang kenapa, sudah sana pergi, nanti kalau pacarku tau,
nanti malah disangka yang enggak enggak lagi”
“boleh ngobrol sebentar tidak”
“ udah sana pergi…” Endah mengusir Lugu
Lugu pergi dan hanya bisa menatap endah dari kejauhan, di
dalam pikirannya sudah terancang lagu ciptaannya lagi, ia mencari bangku yang
kosong, lalu menulis Lagu.
Ia Lupa dengan janjinya dengan Rima.
Di kantin Rima menunggu dengan sabar, di dalam hatinya
selalu berkata, “apa ia lupa dengan janjinya atau ia memang berniat tidak mau
bertemu denganku” ia lalu pergi meninggalkan kantin dengan wajah kecewa, karna sebentar lagi bel
masuk kelas.
Saat sedang menulis lagu, ia teringat dengan janjinya dengan
rima, “aduh mati aku, sialan aku lupa” ia bergegas pergi ke kantin, berharap rima
belum pergi dan marah padanya.
Benar saja, ia sudah tidak ada di kantin sekolah. “marah gak
ya di padaku” ucap Lugu dalam hati
Pulang sekolah Lugu segera menemui rima, dan meminta maaf
padanya, dengan alasan dia sedang banyak tugas di kelas, tapi sebenarnya Rima
sudah tau, kalau dari tadi di kelasnya sedang tidak ada guru, dan berpikir pasti
ia sedang bersama Endah wanita idamannya. Rima hanya bisa tersenyum “ia tidak
apa apa kok” ucap Rima dengan nada kecewa.
Di rumah, lugu sudah bersiap dan mencoba Lagu ciptaanya yang
ia ciptakan tadi untuk Endah, tentu dengan Gitar kesayangannya pemberian
kakeknya. Sedang sibuknya ia mengurus lagunya. Sahut ibunya memanggil
“Lugu, sini bantuan ibu, daripada gonjrang ganjreng gitar, mending bantuin ibu nyuci”
“Lugu, sini bantuan ibu, daripada gonjrang ganjreng gitar, mending bantuin ibu nyuci”
“iyaa ibu, sebentar saja,”
Lugu menaruh gitarnya dan segera membantu ibunya,
Akhir akhir ini Lugu memang jarang belajar lebih suka
bermain dengan gitarnya dan membuat lagu lagu ciptaannya sendiri, terkadang
ibunya menegur anaknya agar ia belajar dengan giat supaya lulus dengan nilai
terbaik, ayahnya pun suka menegurnya juga. Ibunya berpesan agar ia bisa menjadi
penerus hidup keluarganya dan tidak susah seperti ayah dan ibunya. Malam itu
ibunya menegur anaknya karena sebentar lagi Ujian Kelulusan akan di adakan tapi
Lugu malah membuat lagu lagu.
“nak, Sebentar lagi kan Ujian Kelulusan, belajar gih sana”
“iya bu, tapi setelah lagu ini selesai”
“Lagu terus yang kamu pikirkan, kapan suksesnya” sahut
ibunya dengan nada yang agak sedikit kesal
“tapi kan bu..”
“udah, kamu belajar sana, apa kamu tidak prihatin sama orang
tuamu, kapan kamu bisa sukses hanya dengan membuat lagu lagu yang tidak
penting, apa kamu juga bisa sukses”
“iya bu, tapi kan banyak orang orang yang membuat lagu bisa
sukses”
“iya Gu, tapi kan mereka memang beruntung, mereka sukses
karna punya teman teman dengan para pembuat lagu yang professional, jadi mereka
tidak susah susah kesana kemari untuk menjadi sukses”
Lugu hanya bisa terdiam, dan ibunya pergi untuk segera
tidur. Jam 3 pagi, ia terbangun dan berniat untuk sholat tahajud, meminta
petunjuk kepada Allah SWT. Jam 5 pagi ia juga tidak lupa untuk sholat subuh,
setelah selesai, ia menyiapkan pensil, penghapus, dan papan dada untuk
disiapkan UK nanti.
Ujian Kelulusan telah tiba, Lugu terlihat kesusahan dalam
mengerjakan soal soal UK. Disaat mengerjakan soal soal, ia melamun sejenak,
memikirkan perkataan ibunya tadi, “ apa benar seorang pembuat lagu tidak bisa
sukses” Lugu kadang memikirkan masa depannya nanti apakah ia bisa membahagiakan
orang tuanya dengan lagu lagu ciptaannya yang tidak berguna. Dalam lamunannya
ia sontak terkejut dengan bel berbunyi tanda Ujian telah selesai, lugu cepat
cepat menyelsaikan soalnya yang tinggal 10 lagi. Lugu hanya bisa pasrah kepada
Tuhan.
Ujian Kelulusan telah berakhir, dan Lugu lulus dan hanya menduduki
peringkat 18 dengan nilai rata rata 6,9. Sebuah hasil yang sangat membuat
kecewa orang tuanya. Lugu menyesal telah membuat sedih dan kecewa orang tuanya,
tapi disaat ia sedang bersedih, ia selalu di temani dengan Rima, sahabatnya dan
Lugu bisa tersenyum sebentar.
Mereka lalu pulang bersama, di jalan mata Lugu tertuju pada
sebuah pengumuman tentang audisi ciptaan lagu terbaik, ia sangat gembira sekali
dan berniat untuk mengikuti audisi tersebut karna mungkin itulah pentunjuk dari
Allah untuk masa depannya, tapi niat itu hampir pudar, karna untuk mengikuti
audisi tersebut harus membayar 500.000 untuk biaya pendaftaran, tapi sebanding
dengan hasilnya yaitu untuk juara pertama mendapatkan hadiah 100 juta rupiah
dan berkesempatan menjadi pencipta lagu penyanyi terkenal.
Ia dengan giat bekerja membantu ayahnya dan sesekali ia menyisihkan
uang pemberian ayahnya dan hasil kerja membantu ayahnya menjadi buruh pabrik. 2
minggu ia bekerja dan mengumpulkan uangnya, audisi itu sehari lagi telah tiba,
tapi Lugu kembali bersedih dan hatinya bercampur aduk dengan penuh rasa kecewa,
karna uangnya hanya terkumpul 300 ribu masih kurang 200 ribu lagi, Lugu tidak
mungkin meminta kepada orang tuanya, karna ia sudah mengecewakannya kemarin.
“Nih, aku punya uang 200 ribu pakai saja” serentak Lugu
terkaget, karna yang ingin memberi uang itu adalah Rima.
“eh, rima tidak usah makasih, aku bisa minta ke orang tuaku
saja”
“ah tidak apa apa, aku juga tau kalau kamu tidak mungkin mau
meminta kepada orang tuamu, karna aku tahu sifatmu”
“tapi apa tidak apa apa uang sebanyak itu kamu berikan
padaku”
“sudah tak apa apa, ambilah aku kan orang kaya, hehehe” ucap
Rima dengan nada bercanda
“tapi aku kan belum tentu bisa menang..” balas Lugu dengan
nada grogi
“ssst,,, sudahlah”
Lugu pun menerima uang itu, dan dalam hatinya bertekad kalau dia bisa memenangkan audisi itu agar tidak membuat orang tua dan sahabatnya kecewa,
Lugu memeluk Rima dan mencium rima, sontak rima merasa malu
tapi juga merasa senang, karna orang yang selama ini ia suka telah memeluknya
“terima kasih ya, aku akan berusaha,.. sampai jumpa, jangan
lupa nonton ya” Lugu pergi meninggalkan Rima,
Rima bergegas untuk pergi menghadiri audisi tersebut dan
berdoa agar Lugu bisa memenangkan Audisi tersebut.
Lugu bersiap dan telah berpenampilan rapih, tidak seperti
biasanya kali ini Lugu berpenampilan tidak seperti orang culun, karna dia tau
kalau Rima akan datang, ia tidak mungkin berpenampilan seperti biasanya, ibunya
terheran heran,. Dan bertanya.
“kamu mau kemana Lugu”
“kemana aja boleh” ucap lugu dengan nada bercanda
“ eis, ni anak kalau ditanya”
“Lugu pergi dulu yang bu, doakan agar Lugu berhasil”
“ berhasil apa” ibunya masih terheran heran, mau kemana anak
ini ?
“Assalamu’alaikum”
“Waalaikum salam”
Di dalam audisi, ia sibuk mau membawakan lagu mana yang special
dan terbaik, karna audisi tersebut di haruskan membawa kan 2 lagu dan 1 lagu
terbaik.
Lugu teringat lagunya yang spesial untuk Endah, tapi ia
mengubah nya dan lagunya tersebut ia tujukan kepada Rima, yang lambat laun Lugu
sudah mulai Mencintainya.
Satu demi satu peserta audisi telah tampil termasuk Lugu membawakan
lagu ciptaan mereka masing masing, dan menyeleksi para peserta. Dan datanglah
puncak ketegangan yaitu pengumuman pemenang audisi.
“Untuk juara tiga, jatuh kepada… Anda nursetya”
“Untuk Juara dua, jatuh kepada.. Naila anggraini”
Jantung Lugu memang sedang tidak karuan, tangganya bergetar
sambil memegang tangan Rima, tangannya dingin dan kepalannya kuat, karna dari
juara 3 dan 2 tidak muncul namanya.
“ya,. Kita sekarang umumkan juara pertama kita, Siapakah
orang yang beruntung memenangkan hadiah 100 juta rupiah dan mengubah nasib
orang ini.. Juara pertama jatuh kepada….” Teriak Pembawa acara membuat badan
lugu ingin pingsan.
“ yak.. juara pertama jatuh kepada Lugu Herman”
Sontak Lugu kaget, bahagia sekaligus tidak percaya , bahwa
ia berhasil memenangkan audisi yang diikuti 40 peserta tersebut. Lugu maju
kedepan. Dan menerima hadiah sebesar 100 juta tersebut, orang tua Lugu tiba
tiba datang tanpa sepengetahuan anaknya, karna diam diam Rima menyuruh orang
tua lugu untuk datang dan melihat anaknya bisa menjadi orang luar biasa, sedih
bercampur haru yang orang tua lugu rasakan.
“terima kasih kepada ayah dan Ibu, yang telah mendukung saya,”
“saya ingin tau siapa sih inspirasi Anda, untuk membuat Lagu
lagu yang begitu luar biasa” Tanya pembawa acara.
“Lagu yang pertama saya ciptakan dari pengalaman hidup saya
sendiri, yang kedua inspirasi saya adalah orang tua saya, dan terakhir itu
adalah lagu ke 50 yang saya ciptakan special untuk Rima”
Rima kaget atas apa yang disampaikan lugu, ia tidak menyangka
kalau lagu terbaiknya terinspirasi oleh nya, di dalam hatinya apakah mungkin ia
merespon perasaan hati saya.
“wow luar biasa sekali, ya terima kasih kepada saudara lugu,
nanti untuk lebih lanjutnya kita bicarakan di belakang”
Lugu turun di panggung, dan langsung memeluk ibu dan
ayahnya, ibu tidak percaya bahwa selama ini lagu lagu anaknya yang di anggap
tidak berguna ternyata memiliki manfaat yang tak terduga. Setelah memeluk
ibunya. Lugu menghampiri Rima.
“Terima kasih ya, selama ini kamu telah membantu saya”
“ya sama sama” kali ini Rima yang sedikit grogi
Dengan gugup Lugu, memberanikan diri untuk mengatakan isi
hatinya
“maukah kau menjadi kekasihku”
Sontak rima terkaget, dan tanpa basa basi, Rima menerimanya.
-KESUKSESAN BISA BERAWAL HOBI YANG KITA MILIKI, SELAMA HOBI
KITA TIDAK MERUGIKAN ORANG LAIN DAN BERSUNGGUH SUNGGUH UNTUK MENJADI HOBI KITA
MENJADI MANFAAT-
0 komentar:
Posting Komentar