Tampilkan postingan dengan label PUTIK (Puisi Kritik). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUTIK (Puisi Kritik). Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Mei 2014

Puisi : Sebuah Jaket Berlumur Darah (Taufik Ismail)

Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikara setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?. Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan...

Kamis, 01 Mei 2014

Puisi : Paha

Paha paha sekarang dimana mana Paha paha sekarang dimana mana ada Paha paha sekarang ada dimana mana Paha paha ini bukan sembarang paha Paha ini gratis untuk semua Paha ini bisa dinikmatin oleh semua Paha paha ini bukan sembarang paha Paha paha ini gampang dijumpai Paha paha ini ada di televisi Paha paha ini juga ada di kanan kiri Tapi kau tak boleh melihatnya Tapi kau tak boleh memandangnya Tapi kau tak boleh merabanya Bila kau tak ingin...

Minggu, 20 April 2014

Puisi : Raisopopo (Fadli Zon)

Aku raisopopo Seperti Wayang digerakkan dalang Cerita sejuta harapan Menjual mimpi tanpa kenyataan Berselimut citra fatamorgana Dan kau terkesima Aku raisopopo Menari di gendang tuan Berjalan dari gang hingga comberan Menabuh genderang blusukan Kadang menumpang bus karatan Di antara banjir dan kemacetan Semua jadi liputan Menyihir dunia maya Dan kau terkesima Aku raisopopo Hanya bisa berkata rapopo *Bagaimana pendapat kalian tentang puisi...

Puisi : Air Mata Buaya (Fadli Zon)

Kau bicara kejujuran sambil berdusta Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah Kau bicara persatuan sambil memecah belah Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita Kau bicara...

Rabu, 19 Maret 2014

Puisi : Fenomena Pemilu

Mereka berkoar dengan janjinya Mereka memampang foto fotonya Mereka berjuang dengan tenaganya Hanya agar rakyat percaya tentang dirinya Rakyat mulai menunjukan sikap binatangnya Mencaci maki pilihan yang tak disukanya Memuja muja pilihan dambaannya Tak nampak lagi semboyan Bhinneka Tunggal Ika  Rakyat sendiri yang menentukannya Walau dambaannya mungkin menghianatinya Yah... harus bagaimana lagi Tiba Saatnya kita memilih Memilih pemimpin...

Selasa, 04 Maret 2014

Puisi : Pekikan Ciremai

Terdengar berita dari halayak ramai Terdengar oleh yang hidup sampai yang mati Dari yang mati sampai mati suri Tentang Penjualan Gunung Ciremai Apakah harus hilang keindahannya Apakah harus hilang kelestariannya Apakah harus hilang kesejukannya Apakah harus hilang juga pemandangannya Mungkin kiamat sudah dekat Tentang Gunung seperti bulu yang Dihamburkan Sebuah keindahan alam Ditukar dengan suasana yang kelam oleh : Algifari semoga ini...

Sabtu, 01 Maret 2014

Puisi : Curahan Hati Monas

Monas mulai resah Karna sebuah janji yang tak kunjung datang Monas mulai gelisah Ia tetap menunggu walau pagi malam mulai menjelang Kapankah ia datang Dengan janji yang telah ia katakan Kapankah ia datang Dengan seutas tali yang akan ia gantungkan Katanya dia akan mati untuknya Katanya dia akan tunjukan pengorbannya Semua orang akan melihatnya Tentang janji gantung mati Di hadapan sang monas oleh : Algifa...

Senin, 24 Februari 2014

Puisi : Celotehan Amblas

Kritikanmu bagaikan api yang membara Panasnya tiada  tara Pekerjaanmu sebagai pengacara hah, pengangguran banyak acara ? Berbagai artis yang telah kau kritik Buatku tertawa tergelitik Sekaligus sebal ingin mencekik Kau selalu berkicau di twitter Sensasimu seperti orang laper Kau bicara seperti presenter Tapi omonganmu tak seperti orang pinter Haduh, dirimu itu Apa kau tak  malu Dengan sikapmu itu Dengan Sebuah Celotehan Yang tak...

Rabu, 19 Februari 2014

Puisi : Indonesia dan Korupsi

  Selalu terusik di telingaku Segumpal berita tentang korupsi Panas telingaku Mendengar kabar tentang korupsi Yang selalu dilanda oleh negara ini Oh.. Indonesia Mengapa kau begitu menderita Tentang sebuah problema Yang memang tak ada habisnya Oh.. Korupsi Mengapa kau begitu merajalela Apa kau tak kasihan dengan Indonesia ? Yang selalu kau gerogoti dengan Masalahmu by : Algifar...