Rabu, 16 April 2014

Cerita "Abu Nawas dan Ayam Panggang"

Al kisah Abu Nawas dipanggil Sultan Harun al Rasyid. Sudah lama sultan dendam dengan Abu Nawas. Dia ingin membunuh Abu Nawas, tetapi tidak menemukan akal. Suatu hari dia ingat, bahwa hobi Abu Nawas adalah makan ayam. "nah, ini dia..." Abu Nawas terus dipanggil, dengan disertai undangan kepada khalayak ramai, bahwa Abu Nawas dihukum mati karena kalah berteka-teki melawan sultan. Pada hari yang ditentukan, Abu Nawas...

Si Kabayan Dan Pak Ustadz

Si Kabayan seorang laki-laki yang beasal dari desa, telah lima tahun menuntut ilmu di negeri paman sam. Suatu hari… ia kembali ke desanya. Nyai Iteung (Istrinya) merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada diri sang suami (Kabayan). Kabayan yang dulunya rajin shalat… kini ga pernah lagi terlihat pergi ke masjid “boro-boro ke masjid… shalat di rumahpun ga pernah”…Iteung penasaran dan menanyakan kepada sang suami kenapa dia menjadi berubah....

Selasa, 15 April 2014

Puisi : Belajar Membaca (Sutardji Calzoum Bachri)

Kakiku Luka Luka Kakiku Kakikau Lukakah Lukakah Kakikau Kalau Kakikau Luka Lukakukah Kakikau Kakiku Luka Lukakaukah Kakiku Kalau Lukaku Lukakau Kakiku Kakikaukah Kakikaukah Kakiku Kakiku Luka Kaku Kalau Lukaku Lukakau Lukakakukakiku Lukakakukakikaukah Lukakakukakikaukah Lukakakukak...

Senin, 14 April 2014

Puisi : Air Mata Bola Basket

Air Mata Bola Basket Dalam Kaset . . . Air Mata Bola Basket Dalam . . . Air Mata Bola Basket . . . Air Mata Bola . . . Air Mata . . . Air . . . A I R M A T A Bola Basket Dalam Kaset Karya : Ghan...

Beri Aku Maaf, Teman

Berbagai cara sudah dilakukan Ano untuk meredakan kebekuan hati Udik. Namun belum membuahkan hasil. Udik masih tetap marah dan tak mau mengajaknya bicara. Ano heran setengah mati, udik bersikap seperti itu. Ano tak menyangka sama sekali apa yang dilakukan membuat sohib dekatnya tersinggung dan marah besar. Ano mengakui kesalahannya, tapi Udik belum membuka pintu maaf baginya. Bagaikan perang kalah, perasaan Ano melihat kenyataan itu. Sedih,...

Sabtu, 12 April 2014

Puisi : Posesif

Ku akui cintamu memang nyata Ku akui sayangmu memang indah adanya Tapi ku tak suka dengan sikapmu Matamu selalu mengawasiku Kau biarkan jari ini berada di genggamanmu Kau pegang erat sampai ku tak mampu Kau tak biarkan seorangpun menyentuhku Kau tak biarkan seorangpun melihatku Kau dekati aku bila seseorang menghampiriku Kau sentuh aku bila seseorang memandangku Entah apa yang ada dihatimu Entah apa yang ada dipikiranmu itukah cemburu ataukah...