Senin, 17 Maret 2014

Belenggu

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/53/Armijn_Pane,_around_1953.jpg
Dokter Sukartono (Tono) seorang dokter yang ramah dan dermawan. kesibukannya menjadi dokter menyebabkan istrinya, Sumartini (Tini) merasa tidak diperhatikan. tini pun mencari kesibukan sendiri di luar rumah.
Masing-masing sibuk dengan kegiatannya, dan komunikasi pun kurang. akibatnya sering timbul salah pengertian dan konflik. apalagi tini tidak mau kalah. ia berpandangan bahwa suami adalah saingan. sementara tono menginginkan agar istri di rumah mengurus rumah tangga dan anak.
Sebenarnya konflik keluarga Tono-Tini yang paling mendasar ialah karena diantara keduanya ialah tidak ada rasa saling cinta. tono menikahi tini karena tini cantik, ceria, cerdas sehingga pantas untuk menjadi istri seorang dokter, meski tini memiliki masa lalu yang tidak baik. tini mau dikawini tono juga bukan karena tini mencintainya, tapi ingin menghapus masa lalunya.
Kekacauan rumah tangga makin parah dengan masuknya Ny. Eni (Yah). yah adalah bekas tetangga dan teman sekolah tono. diam diam yah sangat mendambakan tono untuk menjadi suaminya. tapi keinginan itu tidak kesampaian karena yah dipaksa kawin dengan orang lain. akibatnya Yah melarikan diri dan terjerumus ke lembah hitam.
Suatu ketika yah mendapat alamat tono, maka ia pun mencarinya dengan pura-pura sakit. ia pun jadi pasien tono dan akhirnya berhasil menggaet cinta tono. Tono justru memperoleh kebahagiaan dari Yah, bukan dari istrinya sendiri.
Hubungan tono dengan yah diketahui tini. tini segera mendatangi Yah untuk menyelesaikan masalah yang menimpa dirinya. tapi, tini merasa malu sendiri karena ternyata yah orang yang sangat baik, dan pantaslah kalau tono terpikat padanya. tini merasa tidak sebaik yah dalam memperlakukan tono.
Tini menyampaikan pertemuannya dengan yah kepada tono dan sekaligus minta cerai. tono keberatan untuk menceraikan tini. tono mengharapkan tini tetap menjadi istrinya. karena tini tetap menuntut, akhirnya mereka cerai juga, dan tini ke surabaya untuk mengabdi pada sebuah panti yatim piatu
Seperginya tini, tono bermaksud menemui yah. ternyata yah juga telah pergi ke New Caledonia untuk meninggalkan tono, sebab merasa bahwa tini tetap lebih berhak atas tono karena tini adalah istri yang sah
Tono merasa sedih karena kehilangan semuanya. ia kesepian dan sendiri. tetapi ia tidak larut dalam kesedihannya, dan sebaliknya ia lebih menekuni bidangnya dengan mengabdikan diri dalam penelitian kedokteran untuk mengabdi pada masyarakat.

(Armijn Pane)

Minggu, 16 Maret 2014

Puisi : Dengan Kasih Sayang (WS. Rendra)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgdFiQgPO6WkFvY29fEZI_wr8uK8bQn6ofpb7BP_Aj5ImiBCQpmcB6bxQF_wQgk9-1iYuSWF9K8RnMqRcfqWe-W6nd8zsYb3ULyp9qPHhdzTdjSs_u-nKhtnQTbqByKhuZYcT9w4BL2zMo/s1600/WS+Rendra.jpg
Dengan kasih sayang.
Kita Simpan bedil dan kelewang.
Punahlah gairah pada darah.

Jangan!
Jangan dibunuh para lintah darat cumlah mesra anak.
Jadah tak berdayah dan sumbatkan jarimu pada mulut.
Peletupan karna darah para bajak dan perompak akan
mudah mendidih oleh pelor.

Mereka bukan tapir atau bada hatinya pun berurusan
cinta kasih seperti jendela terbuka bagi angin sejuk !
Kita yang sering kehabisan cinta untuk mereka cuma
membenci yang nampak rompak.

Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas pada lahirlah masing pihak.
Lahirlah yang terlalu banyak meminta!
Terhadap sajak yang paling utopis bacalah dengan senyuman yang sabar.

Jangan dibenci kaum pembunuh.
Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri.
Kere-kere jangan mengemis lagi
Dan terhadap penjahat yang paling laknat pandangilah
dari jendela hati yang bersih

Cerita Abu Nawas "Menjebak Si Tukang Sihir"

   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUxJpqfjvqflL5qyllikXtAIqGhSz1O6vVj-jMyuTlLHxnei22g5dPE3JMi02fMOghRzRp0Gr_gmXI2l8KF18dOxDpbcV2W1oqNerqqUfzzn-2wrh3tIRtd4Xs_BhljJ51qbqiC4puwTZO/s400/ternyata-gen-penyihir-ada-juga.jpg
Abunawas mempunyai burung nuri yang sangat lucu. Baginda Harun Alrasyid ingin memilikinya.
"Kalau kau berniat menjualnya, jangan ditawarkan kepada orang lain. tawarkan saja kepadaku. berapa pun harganya, aku akan membayarnya," ujar Baginda kepada Abunawas.

Abunawas tidak menjawab Dia hanya mengangguk. Tapi dalam hari, dia berakta mana mungkin aku menjual burung yang tidak berharga ini kepada Baginda.

Keesokan paginya, abunawas datang ke Istana. Dia datang dengan membawa burung nuri yang diinginkan baginda itu. Abunawas tidak ingin menjualnya. Dia ingin memberikan Cuma-Cuma kepada baginda. Tapi di pintu gerbang istana, dua orang pengawal menahannya.

“Siapa kamu? Ada keperluan apa menghadap baginda ?” hardik kedua pengawal dengan wajah bengis. Rupanya kedua orang pengawal istana tersebut adalah orang kepercayaan Perdana Menteri Abudahi yang selalu ingin mencelakakan Abunawas.
“Aku hendak menyerahkan burung nuri ini kepada baginda karena beliau sangat menyukainya,” jawab abunawas.
“Tinggal saja burung jelek itu disini, biar aku yang menyerahkannya kepada baginda,” ucap salah seorang pengawal.

Abunawas pun menurut. Dalam situasi seperti ini, dia tidak mungkin melawan. Tapi suatu saat mereka pasti akan menemui perbuatannya.

Oleh kedua pengawal kepercayaan Abudahi, burung nuri Abunawas ditukar dengan burung gereja. Setelah itu, diserahkan kepada baginda. Perdana Menteri Abudahi yang melihat kejadian itu tersenyum simpul memuji hasil kerja anak buahnya.
“Bedebah!” gigi baginda gemertak menahan amarah. Dia merasa terhina oleh perbuatan Abunawas. Burung nuri yang diharapkannya tapi burung gereja yang dikirimkan.

Tanpa menunggu waktu, saat itu juga  baginda mendatangi rumah abunawas.

“Abunawas ! kalau kau keberatan menjual burung nuri kepadaku aku tidak apa-apa. Tapi jangan kau kirim burung gereja ke istana. Itu suatu penghinaan buatku!” kecam baginda dengan mata memerah menahan amarah.
“Begini baginda,” tutur abunawas mencoba meredakan amarah baginda.”Istana baginda telah kemasukan dua orang penyihir yang menjadi penjaga pintu gerbang istana. Kedua orang itu bbisa menyihir seekor burung gereja, dan hamba yakin, besok-besok, kedua orang itu bisa menyihir burung beo menjadi burung nuri. 

Kalau tidak percaya, tunggulah besok di istana, baginda akan menyaksikan sendiri betapa hebatnya sihir mereka”

Sambil berkata begitu, abunawas mengelus-ngelus seekor burung beo yang bertengger didepan jendela rumahnya. Burung beo itulah yang akan dibuat menjebak kedua pengawal bengis istana.

Pagi-pagi sekali Abunawas sudah tiba di istana. Dia membawa burung beo di tangannya. Di depan gerbang lagi-lagi dia dicegat pengawal.
“Ada perlu apa lagi kau di sini ?” kedua pengawal kembali menghardik Abunawas. “Sudah kubilang, kau tidak akan bisa bertemu Baginda!”
“Maaf, kemarin aku keliru. Aku sebenarnya hendak memberikan burung beo ini kepada Baginda. Tapi aku keliru mengambilnya. Baginda pasti marah-marah mendapat kiriman burung nuri itu. Semua orang tahu, baginda sangat benci burung nuri. Dia pernah tersesat di hutan gara-gara burung nuri keparat itu. Maafkan aku, aku telah membuat baginda marah!” bujuk abunawas seolah-olah cerita itu benar-benar terjadi.
“Taruhlah saja disitu! Biar aku nanti yang akan menyerahkan kepada baginda!” perintah pengawal istana.

Terpengaruh bujukan Abunawas, kedua kaki tangan Abudahi itu pun menukar burung beo dengan nuri. Setelah itu mereka menyerahkannya kepada baginda. Keduanya bersukaria karena sebentar lagi Abunawas pasti akan mendapat hukuman yang setimpal dari Baginda.

Menerima burung nuri itu kedua pengawal istana, Baginda terperangah kaget. Ternyata benar apa yang dikatakan Abunawas. Kedua pengawal ini bisa menyihir alias menggelapkan barang yang bukan haknya.

“Ini nurinya, mana beonya?” sindir baginda yang langsung membuat wajah kedua pengawal itu pucat pasi. 

Belum sempat kedua pengawal itu menjawab, Baginda langsung menitahkan perintah yang tak disangka-sangka. “karena hasil kerja yang sangat bagus, kalian berdua aku beri hadiah hukuman cambuk masing-masing 50 kali.

Perdana Menteri Abudahi yang menyaksikan kejadian itu, kini hayna bisa tertunduk lesu

Sabtu, 15 Maret 2014

Ucapan Sayang Di Keningku

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/1325946275473975953.jpg
Kereta api senja memasuki Yogyakarta, ketika pagi berkabut. Kendaraan yang meliuk liuk seperti ular sanca itu datang lebih awal dari biasanya. Tiada jemputan, tiada senyum yang melambai menyambut kedatangan galih

Dia mengerti bahwa orang-orang disekitarnya tak menyenanginya, dan ia tak menjadi kecil hati, sekalipun ia menyadari kesalahannya, hanya eyang satu satunya yang lahir batin menyayanginya. Sedang romo dan ibu kedua orang tuanya itu, sungguh galih tak mengerti jalan pikiran mereka

Siapakah yang bersalah ? pemuda itu memaklumi, tak seorang pun yang ingin mencelakakan anaknya begitu juga ayahnya. Galih juga berdebat dalam hati, tak satu orang pun ingin mendurhakai orang tuanya dengan sengaja dan bila mereka saling berselisih pendapat, itu pun lumrah.

Becak yang ditumpangi memasuki lorong, terkejut ia, ketika tukang becak menanyakan di mana rumahnya. Tiba-tiba kampong halaman itu sudah tampak di depan hidungnya.

“Stop ! stop !”
Ia merasa kantong bajunya. Hanya ada selembar ribuan.
“duitnya, eyang. Cepet sedikit, marah nanti orangnya,” desak galih
“Ee, bocah gagah tak punya duit,”gerutu eyang neneknya sambil merogoh tali pinggangnya. Ada uang receh menyelip disana, terbungkus selembar saputangan

Pagi itu, ketika ia menumpangi kereta ke yogya, ia ingin mengabarkan kepada ibunya bahwa dia telah meraih cita-citanya yang telah lama diperjuangkannya. Kebanggaan itu akan disampaikan langsung, sebelum orang lain tahu.

“Bu rukmini, bu rukmini.”
Seorang perawat memanggil seorang perempuan kurus yang sedang menjahit. Wanita itu menoleh.
“itukah ibuku?yang dulu menjerit-jerit bila kudekati?” piker galih
“coba, ingat tidak ibu pada pemuda tampan ini?” Tanya perawat lagi.
Aaaah. Ibu tersenyum. Galih cepat memeluk perempuan yang dicintainya itu. Mereka berdua menangis.
“ibu,,”
“kau galih, anakku.” Ucap wanita itu pelan

Galih mengangguk sambil menciumi pipi perempuan itu. Seribu entah sejuta rasa, bersimpang siur di dadanya.

“ibu, ayo pulang. Galih ingin merawat ibu.”
“kau tak nakal lagi?” “galih sudah jadi dokter bu.!”
“dokter ? galih bekas morfinis itu kini telah menjadi dokter?”
“galih tahu, ibu pasti belum percaya. Tapi pasti sekarang kita akan berkumpul lagi, dengan eyang, juga romo. Maafkan galih, bu!”

Perempuan itu menangis. Ia betul betul menangis. Bukan karena sedih atau kecewa. Tetapi karena perasaan bahagia.

Puisi : Tak Ingatkah Dirimu ?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSZyYvDDuNXP8xdpSMhTCUMr_aCzTfD012KWkdjzCC_JKbyUzRAuqXKd0Gn8cJg2o_Mlod99Ewj_PASDQMiO7-A3USQeHSaDusToAxvNehSS9ehAMS57BOECtbItfMqBhap2aZ70qfOnW0/s1600/Kata+kata+galau+cinta+paling+Sedih+Dan+Pedih+Terbaru+lengkap.jpg

Kapan Diriku akan bertemu lagi?
Kmu biarkan tanpa selamat tinggal , tidak satu pun kata yang kau lontarkan.
Tidak ada ciuman terakhir untuk menutup setiap jahitan .
Aku tidak tahu kapan kamu masuk kedalam hatiku
Aku tahu aku memiliki hati yang berubah-ubah dan kepahitan ,
Kamu berkeliaran mataku , dan terasa berat di kepalaku .

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi .

Kapan waktu Kamu memikirkanku?
Atau apakah kamu benar-benar menghapus memori tentang diriku?
Aku sering berpikir apa kesalahanku
Semakin banyak saya lakukan , semakin aku tahu ,
Aku tahu aku memiliki hati yang berubah-ubah dan kepahitan ,
Kamu berkeliaran di mataku , dan terasa berat di kepalaku .

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi

Memberimu ruang sehingga kamu bisa bernapas ,
Aku menjaga jarak sehingga Kamu akan bebas .
Dan berharap bahwa kamu menemukan bagian yang hilang ,
Untuk membawa dirimu kembali kepelukanku ,

Tapi kau tidak ingat ?
Apa kau tidak ingat ?
Alasan kau mencintaiku sebelumnya
Sayang, ku ingin kau mengingatku sekali lagi

Kapan diriku akan bertemu denganmu kembali?

Puisi : Indahnya Yang Dinamakan Persahabatan


http://dkomunikasipikir.com/foto_berita/67kata-mutiara-sahabat.jpg

Tak perlu lagi kau sembunyi disana....
Dalam gelap dan sedih harimu
Aku disini dan mengenggam tanganmu
Temani dan menerangi duniamu selalu

Jangan pernah kau bersedih....
Jangan pernah kau rasakan sepi
Dunia terasa kan pergi
Sahabat kan datangi

Hapus air matamu yang ada di pipi
Tersenyumlah dan selalu hari ini
Kita bersama kan teruslah bernyanyi
Tetaplah berdiri satukan hati disini

Tunjukkanlah pada dunia
Tahabat sejati kan abadi selamanya
Tunia terasa kan pergi
Sahabat kan datangi

Jangan pernah kau bersedih
Jangan pernah kau rasakan sepi
Jangan pernah kau bersedih
Jangan pernah kau rasakan sepi

Meski semuanya telah pergi
Sahabat kan datangi
Sahabat yang sejati