Minggu, 16 Februari 2014

Sahabatku Orang Tua Asuhku

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguST6yg8Bb5nenXVzqyzqPio-E9331CMN6a5PCbGl4Kr-xP1f8iKV4LuvT_uwTgSIxN2QPIVvFk1bE2Tuxrb0glYC_iw-SkrHrwGy9jBrhm9NpkjqSlFC2Lf6nNachdz2dwvlX71cp2wlr/s320/Kata-Mutiara-Bijak-Untuk-Sahabat.jpg 
Hari itu hari Minggu,langit di atas sana tampak kebiru-biruan.Udara pegunungan yang sejuk menghembus perlahan,sehingga daun pepohonan perdu bergoyang.Berepa burung layang-layang tampak bekejaran di angkasa.
Nan jauh di ujung sebuah kota kecil,tempatnya di sebuah halaman rumah yang berada di komplek perumahan cempaka,Kabupaten Garut,seorang Laki laki sedang bercengkrama dengan seekor burung piaraannya.
 
"Nah,teruslah bernyanyi burung yang manis!’’Kta anak itu sambil tertawa kecil.
Mendengarnya tuanya menyuruh bernyanyi,burung tekukur nitu pun segera bersuara.Pantas saja anak itu tersenyum bangga sebab suara burung tekukur itu sangat merdu.
"Mengapa di suruh bernyanyi terus,Palwa?apakah sudah di bersihkan kandangnya?’’tanya seorang Gadis remaja di dalam rumah.
Ternyata,anak Laki-laki yang sedang bermain dengan burung tekukur itu bernama Palwa.Sebenarnya,Plwa adalah nama panggilannya saja.Nama aslinya adalah GANJAR PALWAGUNA.
Ketika seseorang menegurnya dari belakang,Palwa segera melirik seraya menjawab.
"Oh rupanya Kak Ranis !’’seru Palwa.Tuh sudah saya bersihkan,kak!’’Lanjutannyan seraya mengangkat kandang burung.
Kak Ranis adalah kakaknya palwa.Nama aslinya Rengganis.Nmun,Palwa selalu memanggil dengan panggilan Kak Ranis saja.
"Makanan dan minuman sudah kau ganti juga?’’tanya Kak Ranis lagi.Ia di sebelah kanan adiknya.Mata kak Ranis yang bulat itu mengamati makanan burung.
"Ha...ha...ha...,Kakak ini bercanda saja!burung tekukur ini dari tadi bernyanyi terus.Hal ini menandakan bahwa ia telah memperoleh makanan dan minuman yang baru!’’seru Palwa sambil tertawa lebar.
"Benar juga.Wah,kau sudah hafal betul mengenai  keinginan burung rupannya’’puji Kak Rani.’’alhamdulillah,mungkin setiap hari saya selalu mengurus burung tekukur kita ini,’’jawab Palwa.

Tidak terasa hari pun telah beranjak siang.Matahari telah tepat di atas kepala,sehingga sinarnya terasa menyengat kulit.Untung,udara di sekitar rumah kuta terasa semilir,sehingga keadaan sekitarnya tidak terlalu panas.

Palwa dan kak Ranis terlihat sibuk mengerjakan tugas sehari-harinya.Memang mereka termasuk anak-anak yang rajin dan sangat berdisiplin.Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka berdua selalu di selesaikannya dengan cepat.

"Menyapu halaman sudah,membersihkan kandang burung juga sudah.Lalu,pekerjaan yang belum saya kerjakan apa ya?’’Kata Palwa seraya mengerutkan keningnya.
"Mengepel lantai rumah!’’seru Palwa.
‘’Sudah,’’sahut Palwa lagi.
‘’tuga-tugaskakak juga semua sudah selesai di kerjakan.Jadi,kita sekarang mengobros saja sambil menunggu ibu dan ayah pulang dari kondangan,’’kata Kak Ranis seraya melirik kepada adiknya.

Beberapa saat lamanya ,Palwa dan kak Ranis mengobrol.mereka duduk-dudukdi beranda depan rumahnya. 
‘’Palwa sekarang kamu telah duduk di kelas 1V.jadi,lebih giat belajar agar prestasimu semakin baik,’’kata kak Ranis.

Palwa tidak menjawab,ia hanya mengangukan kepalanya.
‘’Kakak juga sekarang telah duduk di kelas 1 SLTP.Buku-buku yang Kakak pun semakin bertanbah.
‘’Wah,rupanya kakak telah bosan mengajari saya,ya!’’seru Palwa engan nada cemas.
‘’Bukan begitu,tetapi kamu harus dapat belajar sendiri!’’sela kak Ranis seraya menepuk pundak Palwa.  

Wajah Palwa yang tadi agak cemas,sekarang berubah menjadi cerita kembali.Matanya pun tanpa berbinar-binar menunjukan harapan yang besar terhadap bantuandari kak Ranis..Kak Ranis pun tersenyum kecil melihat kelakuan adiknya itu.
Sesat lamanya ,Palwa dan Kak Ranistermenung,saat itu,dari mesjid tengahkomplek perumahan Cempaka terdengar suara adzan mengalun dengan merdu dan penuh kekhususan.
‘’Nah,telah waktunya sholat Ashar!Ayo kita sholat berjamaah!’’ajak Kak Ranis seraya bangkit dari duduknya.
Palwa pun bangkit dari kursinya.Ia mengikuti Kak Ranis masuk ke rumah.Mereka tampak bersiap untuk menunai shalat Ashar berjamaah.

Setelah menunaikan shalat Ashar berjamaah,Kak Ranis dan Palwa bercengkrama kembali di  beranda depan.Dari ujung jalan terlihat Ayah dan Ibu mereka sedang berjalan bersama orang tua lainnya.
‘’Tuh,Ayah dan ibu telah pulang!’’seru Palwa seraya berdiri dan berlari ke halaman.
‘’Asslamu’alaikum!’’seru Ayah dan Ibu sambil mendorong pintu halaman.
‘’Wa’alaikum salam!’’sahut Kak Ranis dan Palwa serentak.

Ayah Palwa bernama Pak Darma Kusumah \,sedang ibunya bernama bu Fatihan.Orang-orang di komplek selalu memanggil mereka dengan panggilan pak  Darma adalah seorang guru sekolah dasar dan bu Fatimah adalah ibu rumah tangga yang baik.
‘’Kok sampai sore hari,Bu,Ayah !’’kata Palwa sambil mencium tangan ayah dan ibunya.
‘’Tadinya Ayah akan segera pulang,namun di sana banyak sahabat Ibu dan Ayah.Jadi,kami mengobrol dahulu,hitung-hiy\tung melepas kerinduan kepada para sahabat!jawab Pak Darma.
‘’kalau tidak begitu, ibu merasa. Ya…, acara demikian mirip reuni seklahan!’’ sahut bu empat pula.

Pak darman, bu empat, kak ranis dan palwan segera memasuki rumah. Beberapa saat kemudian, mereka tampak berbincang bincang di ruang keluarga sambil menonton televisi.
‘’sebagai mahluk sosial, kita harus selalu Bermasyarakat. Setiap ada kesempatan untuk berkumpul dengan tetangga atau dengan warga komplek ini,hendaklah di mamfaatkan,’’kata Pak Darma membuka obrolan.
‘’Iya,benar sekali apa yang di katakana oleh ayah kalian itu.Apalagi kita sebagai kaum muslimin dan muslimat harus selalu patuh terhadap  ajaran agama islam.
Palwa dan Kak Ranis ,mendengar nasihat ibu dan ayahnya secara bersungguh-sungguh. Mereka tampak termenung dan mencoba untuk memahaminya.
Kalau begitu,Ayah dan ibu pergi ke kondangan juga sama dengan bernasyarakat?tanya Palwa kemudian.
    ‘’Benar,Palwa.yang di maksud dengan hidup  bermasyarakat itu banyak macamnya.Misalnya;mengunjungi karib kerabat,mengobrol dengan tetangga sekampung.memenuhi undangan,menengok tetangga yang sedang terkena                                                                                                                                

0 komentar:

Posting Komentar